Jumat, 23 Maret 2012

KH M Zen Syukri Berpulang




Biodata almarhum:

Nama: KH Muhammad Zen Syukri
Tanggal lahir: Palembang, 10 Oktober 1919/ 12 Rabiul Awwal
Orang Tua: KH Hasan Syakur dan Nyimas Hajjah Sholhah Azhari
Istri: Sholha
        Onah Siddik


Innalillahi wainnailahi roji'un. Ulama dan imam besar Sumatera Selatan meninggal dunia di usianya yang ke 92 tahun sekitar pukul 16.17 WIB. Kabar tentang meninggalnya KH M Zen Syukri, atau yang akrab dipanggil Aba Zen, dengan cepat menyebar baik melalui sms maupun facebook. 

KH M Zen Syukri adalah anak bungsu dari pasangan H. Hasan dan Nyimas Hj. Sholhah. Dia dididik di lingkungan keluarga santri. Orangtuanya taak menyekolahkannya ke lembaga kolonial. Oleh karena itu dia belajar di madrasah ibtidaiyah hingga tamat tsanawiyah pada tahun 1935. Semasa tsanawiyah, beliau merantau ke Tebu Ireng, Jawa Timur. Perjalanan panjang ke Tebu Ireng membuat ongkosnya menipis, sehingga beliau harus menjadi buruh di sebuah penerbitan sebagai pemotong koran.

Belum sempat sampai ke Jawa Timur, tepatnya di Tegal, uang sakunya ternyata kehabisan. Beliau pun memanfaatkan nyantri di kabupaten tersebut. Setelah punya bekala pada tahun 1936 dia pun melanjutkan ke Tebu Ireng. Karena tujuannya adalah pesantren Tebu Ireng. Di pesantren tersebut, beliau mengabdi kepada Kiai Hasyim Asy'ari. Sebagai pendatang baru, Aba Zen belum mahir menggunakan bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari. Pada suatu ketika beliau pernah ketahuan tidak berbahasa Arab, ia langsung digunduli dan diarak keliling pesantren.Peristiwa memalukan itu pun membuatnya terpacu untuk belajar bahasa Arab lebih tekun.

Sebagai salah seorang santri lulusan Tebu Ireng, apalagi sebagai murid Kiai Hasyim Asy'ari, maka beliau mendapat posisi terhormat di pengurusan NU Palembang. Karena itu, walaupun usianya masih 21 tahun, ia dikukuhkan sebagai sekretaris NU Cabang Palembang.

Sosok ulama ini juga rajin membuat karya tulis. Hampir semua buku karangan beliau berkaitan dengan persoalan fikih tauhid dan tasawuf. Nada tulisannya lebih bersifat mendidik. Adapun karya tulis beliau adalah:
1. Pedoman Puasa
2. Risalah Tauhid
3. Rahasia Sembahyang
4. Melepaskan Diri dari Bahaya Syirik
5. Keimanan kepada Allah
6. Al-Qurbah: Pendekatan Diri kepada Allah
7. Menuju Haji yang Mabrur
8. Qutul Qolbi (Santapan Jiwa)
9. Sejarah Thariqat Sammaniah Berkembang di Palembang
10. Iman dan Menghadapi Maut
11. Cahaya di Atas Cahaya
12. Kumpulan Doa di Tanah Suci




Rabu, 21 Maret 2012

DILARANG MENGHINA !!

Assalamu'alaikum :)

Tadi pagi ketika saya online twitter, saya mendapati ada salah satu akun yang menulis seperti ini: "Dilarang menghina orang lain karena yang dihina itu belum tentu lebih buruk dari diri sendiri". Saya sukaaaaaaaa banget dengan kalimat ini. Singkat tapi JLEB, hehe.

Baca kalimat itu juga bikin saya teringat dengan kejadian tadi sore, ketika ada salah satu follower saya yang mengatakan saya bullshit. Loh, kenapa? Sebenarnya masalah diantara kami ini simple aja kok, cuma salah paham. Tapi yaaa memang, ada orang yang bisa cepat melupakan permasalahannya, tapi ada juga orang yang termasuk tipe pendendam. Jadi yaaaaa, apesnya saya berhadapan dengan tipe orang yang saya sebutkan terakhir tadi, hehe.

Saya dibilang bullshit gara2 perihal saya sekarang sudah mendapatkan pekerjaan. Si follower ini mungkin berpikir kalo saya ini ngomong doang tentang perkataan saya dulu kalau saya ingin melanjutkan kuliah S2 tahun ini dan tidak akan mencari pekerjaan. Memang saya punya keinginan untuk melanjutkan kuliah tahun ini. Setiap orang bebas kan punya hak untuk berkeinginan? Tapi, yang perlu saya tegaskan disini... saya TIDAK PERNAH mengatakan tidak akan mencari pekerjaan. Justru yang saya inginkan adalah, saya bisa bekerja sekaligus kuliah dan saya bisa membagi waktu antara keduanya.

Tapi yaaaa, menghadapi tipe orang yang seperti ini tuh, yang bisa kita lakukan adalah BERSABAR. Saya pikir butuh hati yang sangat lapang untuk menjadi orang yang penyabar. Tapi ketika kita berhasil melakukannya, saya yakin pasti hasilnya akan luar biasa bagus.

Apa sih sabar itu? Sabar menurut pengertian Islam adalah rela menerima sesuatu yang tidak disenangi dengan rasa ikhlas serta berserah diri kepada Allah. Dapat pula dikatakan bahwa secara umum sabar ialah kemampuan atau daya tahan manusia menguasai sifat destruktif yang terdapat dalam tubuh setiap orang. Jadi, sabar itu mengandung unsur perjuangan tidak menyerah dan menerima begitu saja. Jadi, tentu saja saya tidak menerima begitu saja dihina seperti itu. Sudah tentu saya pasti merasa tidak senang dihina seperti itu. Tapi daripada saya membalasnya dengan kemarahan pula, lebih baik saya mendoakan si follower itu agar dia cepat sadar bahwa perkataan dia itu tidak sopan, hehe :)

Adapun hikmah dari bersabar itu sendiri ialah membentuk jiwa manusia menjadi lebih kuat dan teguh ketika mennghadapi cobaan. Jiwanya tidak tergoncang, tidak gelisah, tidak panik, tidak hilang keseimbangan, tidak berubah pendirian. Untuk memiliki sifat sabar itu sendiri perlu latihan secara terus-menerus. Jadi banyak-banyaklah berlatih bersabar. Daripada marah-marah, yang ada malah bikin jantung jadi g sehat.

Wassalam :)